Krokot




Saat ini masyarakat mengartikan gulma sebagai tumbuhan liar, tumbuhan pengganggu dan tumbuhan yang tidak dikehendaki serta merugikan. Namun, pada dasarnya, semua tumbuhan yang ada di muka bumi pasti berguna dan mempunyai manfaat, karena Sang Pencipta menciptakan semua yang ada di muka bumi ini tidaklah sia-sia.  Pada awal peradaban manusia, semua tumbuhan yang ada dimuka bumi tumbuh secara liar. Hanya dengan seiring berjalannya waktu dan desakan pemenuhan kebutuhan manusia saja, manusia mulai mengambil tumbuhan dari kehidupan liar kemudian memasukkannya ke dalam lingkungan sehari-hari sehingga munculah istilah tumbuhan, tanaman, dan gulma. Pengertian gulma di masyarakat sangatlah relatif dan temporer yang memiliki arti yaitu setiap masyarakat memiliki pandangan yang berbeda terhadap suatu tumbuhan dalam waktu yang sama.
           
Dalam hal ini, kita sedikit mengenal tumbuhan krokot sebagai bagian dari tumbuhan gulma. Bagi masyarakat yang tidak mengetahui manfaat dari tanaman gulma Krokot, maka masyarakat itu mengganggap Krokot merupakan tanaman liar dan tanaman yang harus disingkirkan. Tetapi bagi masyarakat atau ilmuan yang mengetahui manfaat dari Krokot tersebut, mereka menganggapnya sebagai tumbuhan yang bermanfaat yang memiliki banyak khasiat dan harus dibudidayakan.
            Tanaman Krokot dengan nama ilmiah Portulaca oleracea L atau yang kita kenal dengan nama daerah  jalu-jalu tiki (Ternate), gelang (Sunda dan Sumatera) dan ma chi xian (Cina) merupakan tanaman dari suku portulacaceae. Krokot merupakan tanaman terna semak yang mempunyai batang beruas bewarna merah kecoklatan. Daun tanaman krokot merupakan daun tunggal berwarna hijau berbentuk bulat telur, ujung dan pangkalnya tumpul. Tepi daunya rata dan berdaging yang memiliki panjang 1-3 cm dan lebar 1-2cm. Bunga Krokot merupakan bunga majemuk yang terletak di ujung cabang. Tanaman Krokot juga memiliki kelopak bunga bewarna hijau, bertajuk, dan bersayap. Mahkota bunga krokot berbentuk jantung, memiliki 3-5 kepala putik bewarna putih dan kuning. Buah krokot berbentuk kotak, berrwarna hijau, dan memiliki biji yang banyak. Bijinya bulat kecil mengkilap, bewarna hitam. Sistem perakaran tanaman krokot yaitu akar tunggang.
           
Krokot dapat tumbuh di daratan rendah dan daratan tinggi (1800 mdpl). Tanaman krokot banyak tumbuh liar di pekarangan rumah sehingga dapat dengan mudah ditemukan. Perbanyakan dan perawatan tanaman Krokot sangatlah mudah dan tidak sulit. Perbanyakan krokot cukup dengan cara melakukan stek batang atau pembijian, sedangkan perawatannya hanya dengan menyiram tanaman krkot  dengan air yang cukup untuk menjaga kelembaban tanahnya dan memberinya pupuk organik sehingga akan tumbuh dengan subur. Keunggulan dari tanaman herbal Krokot dari tanaman herbal lain yaitu tanaman herbal Krokot sangat mudah untuk di temui di lingkungan kita dan banyak banyak mengandung bahan kimia yang dapat mengobati berbagai penyakit dan baik untuk menjaga kebugaran tubuh kita. Keunggulan lain dari tanaman herbal krokot yaitu cara pengelolahan krokot cukup mudah. Pengelolahannya cukup dengan menggunakan teknik yang sederhana kita sudah bisa memperoleh obat herbal dari tanaman krokot dan sangat aman untuk dikonsumsi. 

Kandungan Kimia dan Manfaat Tanaman Krokot
           
Tanaman Krokot mempunyai rasa yang masam. Bedasarkan hasil penelitian dari para ahli, krokot memiliki Beberapa bahan kimia yang terkandung didalamnya di antaranya KCL, KSO4, KNO3, asam nikotinat, tanin, saponin, noradrenalin, 1-noradrenalin, dopamin dan mengandung vitamin A,B, dan C. Bedasarkan hasil uji klinik tanaman krokot memiliki sifat yang anti skorbut yaitu menghilangkan bengkak dan melancarkan peredaran darah.

Manfaat Tanaman Krokot
           
Seluruh bagian tanaman krokot yang segar atau yang telah dikeringkan dapat dimanfaatkan untuk mengobati berbagai penyakit sebagai berikut :

1. Sakit badan, bisul, pegal, radang gusi, sakit kuning, radang payudara, dan wasir berdarah serta gangguan sistem saluran kencing. Cara penggunaannya : rebus 9-13 g herba krokot dalam tiga gelas air sampai tersisa satu gelas kemudian minum air rebusan tiga kali sehari.

2. Borok,eksema, luka gigitan lipan, dan radang kulit. Cara penggunaannya : cuci bersih tanaman herba krokot, tumbuk sampai halus, kemudian tambahkan sedikit garam lalu olesi bagian yang borok dan luka dengan herba krokot yang telah dihaluskan.

3.         Demam. Cara penggunaannya : rebus krokot sebentar jangan sampai terlau matang, lalu makan.

4.         Jantung berdebar. Cara penggunaannya : cuci empat batang krokot lalu, lalu giling. Tambahkan setengah gelas air yang telah dimasak dan satu sendok madu,lalu peras. Saring air perasan dan minum bersama satu sendok makan madu dua kali sehari.

5.         Disentri. Cara penggunaannya : uapkan 550 g herba krokot selama 3- 4 menit lalu tumbuk sampai halus, peras tumbukan sampai menghasilkan 150 mL, Kemudian minum tiga kali sehari masing-masing 50 mL.

6.         Radang usus buntu. Cara penggunaannya : cuci bersih segenggam herba krokot segar lalu tumbuk halus, peras hasil tumbukan kemudian tambahkan gula dan air hingat, dan minum tiga kali sehari. (**)

Meniran




Sobat Berkat Herbal, kali ini saya akan mengulas mengenai Kandungan dan Manfaat Meniran untuk Kesehatan. Sebelumnya saya pernah juga mengulas topik ini pada postingan Kapsul Meniran.

Meniran (Phylanthus urinaria, Linn.) merupakan jenis tumbuhan dari Famili Euphorbiceace. Meniran berasal dari Asia tropik yang tersebar di seluruh daratan Asia temasuk Indonesia. Kini, sudah tersebar ke Benua Afrika, Amerika, dan Australia. Tumbuhan ini biasa tumbuh liar di kebun,ladang, pekarangan rumah, dan hutan. Walaupun kebanyakan orang mengira meniran hanya tumbuhan rumput biasa, namun tumbuhan ini bukanlah rumput biasa karena ia memiliki banyak manfaat untuk kesehatan yaitu sebagai obat berbagai jenis penyakit.

Nama Lain Meniran :
Child pick a back (Inggris), Kilanelli (India), Meniran (Jawa); Zhen chu cao, Ye xia zhu (Cina), Gasau madungi (Ternate);

Ciri-ciri Morfologi Meniran :
Batang : Berbentuk bulat berbatang basah dengan tinggi kurang dari 50 cm.
Daun :Mempunyai daun yang bersirip genap setiap satu tangkai daun terdiri dari daun majemuk yang mempunyai ukuran kecil dan berbentuk lonjong.
Bunga : Terdapat pada ketiak daun menghadap kearah bawah.

Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis Meniran
Meniran memiliki kandungan senyawa kimia filantin, hipofilantin, kalium, damar, tanin, flavonoind, alkaloid, tripenoid, asam lemak, dan vitamin C. Ekef Farmakologis herbal ini sebagai astingen diuretikum (peluruh air seni), antipiretik (penurun panas), peluruh batu.


Manfaat Meniran untuk Kesehatan
Meniran dapat menstimulasi system pertahanan tubuh terhadap penyakit. Herbal ini dapat mengobati penyakit edema diuretik (radang ginjal dengan protein yang tinggi dalam air seni), sakit kuning (Lever), demam, ayan, batuk, luka bakar,haid berlebih, disentri,luka koreng, dan jerawat. 

Pengolahan Meniran Secara Tradisional untuk Obat Beberapa Jenis Penyakit
1. Demam
    Bahan utama: 3-7 batang Tanaman meniran lengkap (akar, batang,
    daun dan bunga)
    Cara membuat: bahan dicuci bersih, kemudian diseduh dengan 1
    gelas air panas .
    Cara menggunakan:  disaring, kemudian diminum sekaligus.
2. Batuk
    Bahan Utama: 3 - 7 batang tanaman meniran lengkap (akar, batang,
    daun, bunga)
    Bahan tambahan:  Madu secukupnya.
    Cara membuat:  Bahan dicuci bersih, kemudian ditumbuk halus dan
    direbus dengan 3 sendok makan air masak, hasilnya dicampur
    dengan 1 sendok makan madu sampai merata.
    Cara menggunakan:  diminum  sekaligus dan dilakukan 2 kali sehari
3. Haid berlebihan
    Bahan Utama: 3 - 7  potong akar Meniran kering
    Bahan tambahan: 1 gelas air tajan
    Cara membuat: bahan ditumbuk halus dan direbus dengan 2 gelas air
    sampai mendidih, Kemudian ditambah dengan 1 gelas air tajin dan
    diaduk sampai rata.
    Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari, pagi dan
    sore.
4. Disentri
    Bahan Utama: 17 batang tanaman meniran lengkap (akar, batang,
    daun dan bunga )
    Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih
    Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari, pagi dan
    sore. 
5. Luka koreng
    Bahan Utama:  9 - 15 batang meniran lengkap (akar, batang, daun
    dan bunga)
    Cara membuat:  Bahan Utama dicuci Bersih dan ditumbuk halus.
    Kemudian direbus dengan 1 cerek air.
    Cara menggunakan: dalam keadaan hangat-hangat dipakai untuk
    mandi.


Alang-Alang


Alang-alang


.
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
I. cylindrica
Imperata cylindrica
(L.) Beauv.
Alang-alang atau ilalang ialah sejenis rumput berdaun tajam, yang kerap menjadi gulma di lahan pertanian. Rumput ini juga dikenal dengan nama-nama daerah seperti alalang, halalang (Min.), lalang (Mly., Md., Bl.), eurih (Sd.), rih (Bat.), jih (Gayo), re (Sas., Sumbawa), rii, kii, ki (Flores), rie (Tanimbar), reya (Sulsel), eri, weri, weli (Ambon dan Seram), kusu-kusu (Menado, Ternate dan Tidore), nguusu (Halmahera), wusu, wutsu (Sumba) dan lain-lain.[1]
Nama ilmiahnya adalah Imperata cylindrica, dan ditempatkan dalam anak suku Panicoideae. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai bladygrass, cogongrass, speargrass, silver-spike atau secara umum disebut satintail, mengacu pada malai bunganya yang berambut putih halus. Orang Belanda menamainya snijgras, karena sisi daunnya yang tajam melukai.

Pemerian botanis

Rumput menahun dengan tunas panjang dan bersisik, merayap di bawah tanah. Ujung (pucuk) tunas yang muncul di tanah runcing tajam, serupa ranjau duri. Batang pendek, menjulang naik ke atas tanah dan berbunga, sebagian kerapkali (merah) keunguan, kerapkali dengan karangan rambut di bawah buku. Tinggi 0,2 – 1,5 m, di tempat-tempat lain mungkin lebih.
Helaian daun berbentuk garis (pita panjang) lanset berujung runcing, dengan pangkal yang menyempit dan berbentuk talang, panjang 12-80 cm, bertepi sangat kasar dan bergerigi tajam, berambut panjang di pangkalnya, dengan tulang daun yang lebar dan pucat di tengahnya. Karangan bunga dalam malai, 6-28 cm panjangnya, dengan anak bulir berambut panjang (putih) lk. 1 cm, sebagai alat melayang bulir buah bila masak.[2]

Ekologi dan penyebaran

Dengan ujung daun keunguan
Alang-alang dapat berbiak dengan cepat, dengan benih-benihnya yang tersebar cepat bersama angin, atau melalui rimpangnya yang lekas menembus tanah yang gembur. Berlawanan dengan anggapan umum, alang-alang tidak suka tumbuh di tanah yang miskin, gersang atau berbatu-batu. Rumput ini senang dengan tanah-tanah yang cukup subur, banyak disinari matahari sampai agak teduh, dengan kondisi lembap atau kering. Di tanah-tanah yang becek atau terendam, atau yang senantiasa ternaungi, alang-alang pun tak mau tumbuh. Gulma ini dengan segera menguasai lahan bekas hutan yang rusak dan terbuka, bekas ladang, sawah yang mengering, tepi jalan dan lain-lain. Di tempat-tempat semacam itu alang-alang dapat tumbuh dominan dan menutupi areal yang luas.
Sampai taraf tertentu, kebakaran vegetasi dapat merangsang pertumbuhan alang-alang.[1] Pucuk-pucuk ilalang yang tumbuh setelah kebakaran disukai oleh hewan-hewan pemakan rumput, sehingga lahan-lahan bekas terbakar semacam ini sering digunakan sebagai tempat untuk berburu.
Malai bunga yang serupa ekor berbulu satin
Alang-alang menyebar alami mulai dari India hingga ke Asia timur, Asia Tenggara, Mikronesia dan Australia. Kini alang-alang juga ditemukan di Asia utara, Eropa, Afrika, Amerika dan di beberapa kepulauan. Namun karena sifatnya yang invasif tersebut, di banyak tempat alang-alang sering dianggap sebagai gulma yang sangat merepotkan.

Jenis yang berkerabat

Marga Imperata memiliki anggota sekitar 8 atau 9 spesies. Selain Imperata cylindrica, beberapa jenis yang lain misalnya:

Kegunaan

Secara umum, alang-alang digunakan untuk melindungi lahan-lahan terbuka yang mudah tererosi. Kecepatan tumbuh, jalinan rimpang alang-alang di bawah tanah, serta tutupan daunnya yang rapat, memberikan manfaat perlindungan yang dibutuhkan itu.
Di Bali dan Indonesia timur umumnya, daun alang-alang yang dikeringkan dan dikebat dalam berkas-berkas digunakan sebagai bahan atap rumah dan bangunan lainnya. Daun alang-alang juga kerap digunakan sebagai mulsa untuk melindungi tanah di lahan pertanian. Serat halus dari malai bunganya kadang-kadang digunakan sebagai pengganti kapuk, untuk mengisi alas tidur atau bantal.
Rimpang dan akar alang-alang kerap digunakan sebagai bahan obat tradisional, untuk meluruhkan kencing (diuretika), mengobati demam dan lain-lain.
Sejumlah kultivarnya diseleksi untuk dijadikan rumput hias di taman-taman. Di antaranya adalah kultivar ‘Red Baron’ yang berdaun merah.

Trivia

Salah satu cara untuk membasmi alang-alang ialah dengan menanami lahan dengan jenis-jenis pohon yang ulet, cepat tumbuh, dan mempunyai tajuk yang relatif rapat untuk membentuk naungan yang cukup berat. Salah satu yang direkomendasikan adalah gamal (Gliricidia spp.). Konon, nama “gamal” memiliki kepanjangan ganyang mati alang-alang.