Alang-alang
|
||||||||||||||
Alang-alang atau ilalang ialah sejenis rumput berdaun
tajam, yang kerap menjadi gulma di lahan pertanian. Rumput ini juga dikenal dengan nama-nama daerah
seperti alalang, halalang (Min.), lalang (Mly.,
Md.,
Bl.),
eurih (Sd.), rih (Bat.),
jih (Gayo), re (Sas.,
Sumbawa),
rii, kii, ki (Flores), rie (Tanimbar), reya (Sulsel),
eri, weri, weli (Ambon dan Seram), kusu-kusu (Menado, Ternate
dan Tidore),
nguusu (Halmahera), wusu, wutsu (Sumba) dan lain-lain.[1]
Nama ilmiahnya
adalah Imperata cylindrica, dan ditempatkan dalam anak suku Panicoideae. Dalam bahasa
Inggris dikenal sebagai bladygrass, cogongrass, speargrass, silver-spike
atau secara umum disebut satintail, mengacu pada malai bunganya yang
berambut putih halus. Orang Belanda menamainya snijgras, karena sisi daunnya yang
tajam melukai.
Pemerian botanis
Rumput
menahun dengan tunas panjang dan bersisik, merayap di bawah tanah. Ujung
(pucuk) tunas yang muncul di tanah runcing tajam, serupa ranjau duri. Batang
pendek, menjulang naik ke atas tanah dan berbunga, sebagian kerapkali (merah)
keunguan, kerapkali dengan karangan rambut di bawah buku. Tinggi 0,2 – 1,5 m, di tempat-tempat
lain mungkin lebih.
Helaian
daun berbentuk garis
(pita panjang) lanset berujung runcing, dengan pangkal yang menyempit dan
berbentuk talang, panjang 12-80 cm, bertepi
sangat kasar dan bergerigi tajam, berambut panjang di pangkalnya, dengan tulang
daun yang lebar dan pucat di tengahnya. Karangan bunga dalam malai, 6-28 cm
panjangnya, dengan anak bulir berambut panjang (putih) lk. 1 cm, sebagai alat
melayang bulir buah bila masak.[2]
Ekologi dan penyebaran
Dengan ujung daun
keunguan
Alang-alang
dapat berbiak dengan cepat, dengan benih-benihnya yang tersebar cepat bersama
angin, atau melalui rimpangnya yang lekas menembus tanah yang gembur.
Berlawanan dengan anggapan umum, alang-alang tidak suka tumbuh di tanah yang
miskin, gersang atau berbatu-batu. Rumput ini senang dengan tanah-tanah yang
cukup subur, banyak disinari matahari sampai agak teduh, dengan kondisi lembap
atau kering. Di tanah-tanah yang becek atau terendam, atau yang senantiasa
ternaungi, alang-alang pun tak mau tumbuh. Gulma ini dengan
segera menguasai lahan bekas hutan yang rusak dan terbuka, bekas ladang, sawah yang mengering,
tepi jalan dan lain-lain. Di tempat-tempat semacam itu alang-alang dapat tumbuh
dominan dan menutupi areal yang luas.
Sampai
taraf tertentu, kebakaran vegetasi dapat merangsang pertumbuhan alang-alang.[1]
Pucuk-pucuk ilalang yang tumbuh setelah kebakaran disukai oleh hewan-hewan
pemakan rumput, sehingga lahan-lahan bekas terbakar semacam ini sering
digunakan sebagai tempat untuk berburu.
Malai bunga yang
serupa ekor berbulu satin
Alang-alang
menyebar alami mulai dari India hingga ke Asia timur, Asia Tenggara, Mikronesia
dan Australia.
Kini alang-alang juga ditemukan di Asia utara, Eropa, Afrika, Amerika
dan di beberapa kepulauan. Namun karena sifatnya yang invasif tersebut,
di banyak tempat alang-alang sering dianggap sebagai gulma yang sangat
merepotkan.
Jenis yang berkerabat
Marga
Imperata memiliki anggota sekitar 8 atau 9 spesies. Selain Imperata
cylindrica, beberapa jenis yang lain misalnya:
- Imperata brasiliensis - Brazilian bladygrass, Brazilian satintail
- Imperata brevifolia - California satintail
- Imperata conferta - plumegrass, kunay grass
- Imperata contracta - guayanilla
Kegunaan
Secara
umum, alang-alang digunakan untuk melindungi lahan-lahan terbuka yang mudah
tererosi. Kecepatan tumbuh, jalinan rimpang alang-alang di bawah tanah, serta
tutupan daunnya yang rapat, memberikan manfaat perlindungan yang dibutuhkan
itu.
Di
Bali dan Indonesia
timur umumnya, daun alang-alang yang dikeringkan dan dikebat dalam
berkas-berkas digunakan sebagai bahan atap rumah dan bangunan
lainnya. Daun alang-alang juga kerap digunakan sebagai mulsa untuk
melindungi tanah di lahan pertanian. Serat halus dari malai bunganya
kadang-kadang digunakan sebagai pengganti kapuk, untuk mengisi
alas tidur atau bantal.
Rimpang
dan akar alang-alang kerap digunakan sebagai bahan obat tradisional, untuk
meluruhkan kencing (diuretika), mengobati demam dan
lain-lain.
Sejumlah
kultivarnya
diseleksi untuk dijadikan rumput hias di taman-taman. Di antaranya adalah
kultivar ‘Red Baron’ yang berdaun merah.
Trivia
Salah
satu cara untuk membasmi alang-alang ialah dengan menanami lahan dengan
jenis-jenis pohon yang ulet, cepat tumbuh, dan mempunyai tajuk yang relatif
rapat untuk membentuk naungan yang cukup berat. Salah satu yang
direkomendasikan adalah gamal (Gliricidia spp.). Konon, nama “gamal” memiliki
kepanjangan ganyang mati alang-alang.
0 komentar:
Posting Komentar